Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Konfigurasi routing dinamis mikrotik - Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung. Jika diartikan, dinamis adalah bisa berubah-ubah, jadi IP Addressnya selalu berubah sewaktu-waktu.

Di artikel ini kita akan berlajar bagaimana konfigurasi routing mikrotik. Pada kesempatan ini akan membahas dua routing dinamis yaitu RIP dan OSPF. 

Cara konfigurasi routing dinamis mikrotik

Routing Dinamis RIP

RoutingInformation Protocol (RIP) adalah sebuah protokol Dynamic Routing yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Protokol ini menggunakan algoritme Distance-Vector Routing. 

Protokol ini sudah beberapa kali dikembangkan, sehingga lahirlah routing RIP Versi 2. Kedua versi ini tetap digunakan oleh banyak network administrator sampai sekarang, meskipun masih banyak digunakan secara teknis RIP telah dianggap usang oleh teknik-teknik routing yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. 

RIP juga telah dikembangkan untuk bisa digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya.

RIP mencegah routing loop dengan menerapkan batasan pada jumlah hop diperbolehkan dalam path dari sumber ke tempat tujuan. Jumlah maksimum hop diperbolehkan untuk RIP adalah 15. Batas hop ini membatasi ukuran jaringan yang dapat mendukung RIP. 

Sebuah hop 16 dianggap jarak yang tak terbatas dan digunakan untuk mencela tidak dapat diakses, bisa dioperasi, atau rute yang tidak diinginkan dalam proses seleksi.

Versi RIP

RIPv1

Classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. 

Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.

RIPv2

Karena kekurangan RIPv1,maka RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan dengan kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap.

Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast.

RIPng

RIP Next Generation adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:

Dukungan dari jaringan IPv6.

RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.

RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute, sedangkan RIPng tidak;

RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route .

Studi Kasus Konfigurasi Routing Dinamis RIP pada Mikrotik

Pada artikel ini kita akan belajar implementasi routing RIP dengan menggunakan 3 router mikrotik, dimana setiapa router memiliki jaringan LAN. Kita akan melakukan konfigurasi routing supaya setiap jaringan LAN dapat saling berkominikasi. 

Gambaran topologi bisa dilihat sebagai berikut:

Topologi RIP

Alokasi IP Address

Router

Ether

IP Address

MikroTik A

Eth 1

Eth 2

Eth 3

10.10.10.1/30

10.10.20.1/30

192.168.1.1/24

MikroTik B

Eth 1

Eth 2

Eth 3

10.10.10.2/30

10.10.30.1/30

192.168.2.1/24

MikroTik C

Eth 1

Eth 2

Eth 3

10.10.30.2/30

10.10.10.2/30

192.168.3.1/24

Tahapan-tahapan dalam melakukan konfigurasi RIP sebagai berikut:

  • Mengaktifkan routing RIP pada setiap interface router 
  • Menambahkan Networks 

Baca Juga Konfigurasi IP Address Pada Router Mikrotik

Mengaktifkan routing dinamis RIP

Routing RIP ditambahkan pada interface yang terhubung dengan Router RIP lain, untuk interface yang mengarah ke jaringan LAN tidak perlu menambahkan interface Routing RIP, menambahkan interface RIP terdapat pada menu Routing->RIP->Tab Interface.

Interface routing RIP

Interface = interface yang tehubung dengan Router RIP

Versi RIP

Kita dapat memilih versi RIP yang akan digunakan, terdapat tiga pilihan yaitu v1,v1-2 dan v2. Untuk mengatur versi RIP isikan pada parameter Reseived dan Send.

Autentikasi

Kita juga bisa menambahkan autentikasi pada routing RIP untuk meningkatkan keamanan routing. Ada 3 pilihan autentikasi yang bisa digunakan yaitu : none, simple, dan md5.

none = tidak menggunakan autentikasi

simple = menggunakan key autentikasi berupa plain text

md5 = menggunakan key autentikasi dengan hash md5

Secara default, mikrotik tidak menggunakan autentikasi (none).

Menambahkan network

Proses penambahan network bertujuan untuk mengenalkan jaringan local yang ada di router kita agar dapat diketahui oleh router-router yang lain, Menambahkan network  terdapat pada menu Routing->RIP pada Tab Network tambahkan IP Network yang terdapat pada setiap router. 

Diartkel ini saya memiliki Tiga IP network yaitu IP network untuk ether1 dan IP network ether2 dan IP Network ether3, jadi teman-teman harus menambahkan semua IP network yang terdapat di router.

Mikrotik A

network routing RIP

Jika sudah menambahkan IP Network akan terlihat seperti gambar berikut:

network routing RIP

Setelah berhasil menambahkan IP Network disetiap Router , secara otomatis pada menu IP -> Routes akan ditambahkan secara dinamis rule routing baru dengan flag DAr (Dinamic, Active, RIP).

IP Routes RIP

Sampai disini konfigurasi RIP untuk MIkrotik A sudah selesai, selanjutnya konfigurasi RIP untuk mikrotik B dan Mikrotik C. konfigurasi disetiap router juga tidak ada perbedan.

Pada artikel ini konfigurasi interface roting RIP dapat dilihat pada tabel konfigurasi RIP

Router

Ether

Received

Send

Autentikasi

Key

MikroTik A

Eth 1

Eth 2

V2

V2

V2

V2

md5

md5

123

123

MikroTik B

Eth 1

Eth 2

V2

V2

V2

V2

md5

md5

123

123

MikroTik C

Eth 1

Eth 2

V2

V2

V2

V2

md5

md5

123

123

Tambahkan interface RIP untuk setiap router, konfigurasi seperti pada tabel diatas. setelah konfigurasi interface selesai langkah selanjutnya adalah menambahkan IP network yang terdapat pada router.

Mikrotik B

interface RIP Mikrotik B

Network RIP Mikrotik B

IP Network Mikrotik C

interface RIP Mikrotik C
Network RIP Mikrotik B

Sampai disini konfigurasi RIP sudah aktif dan setiap jaringan LAN dapat saling berkomunikasi. 

Baca Juga Pengertian Ruting Statis dan Routing Dinamis

Routing Dinamis OSPF

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol Dynamic Routing  yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis, misalkan karena interface yang tidak berfungsi dan segera melakukan kalkulasi rute baru. 

Pada OSPF dikenal dengan sebuah istilah yaitu Autonomus System (AS) adalah sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator.

OSPF termasuk dalam kategori Interior Gateway Protocol (IGP) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang lebih efisien dibandingkan protokol Interior Gateway Protocol yang lain. OSPF menggunakan protokol 89 dalam operasinya.

OSPF termasuk dalam link-state routing protocol. LSA (Link State Advertisement) adalah kumpulan informasi yang berisi tentang status link di setiap router. LSA inilah yang setiap periode tertentu dikirimkan ke router yang saling terhubung dalam sebuah domain OSPF tertentu. 

LSA ini berisi link id, state of the link, dan cost menuju network tetangga. OSPF memiliki kemampuan pengelompokan terhadap network tertentu. Pengelompokan tersebut dikenal dengan area. Topologi di sebuah area akan membuat informasi mengenai area tersebut tidak bisa diketahui oleh area lainnya. 

Penyembunyian informasi ini akan menyebabkan penurunan yang signifikan terhadap trafik routing yang didistribusikan oleh setiap router. Kebanyakan fitur ini digunakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar.

karena itulah untuk mempermudah penambahan informasi routing dan mengurangi kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi yang dapat digunakan network administrator.

Studi Kasus Konfigurasi Routing Dinamis OSPF Mikrotik

Pada artikel ini kita akan belajar implementasi routing OSPF 4 router mikrotik, dimana setiapa router memiliki jaringan LAN. Kita akan melakukan konfigurasi routing supaya setiap jaringan LAN dapat saling berkominikasi. Gambaran topologi bisa dilihat sebagai berikut:

Topologi OSPF

Sebelum melakukan konfigurasi routing OSPF, setiap router sudah dilakukan konfigurasi IP Address untuk setiap interfacenya.

Mikrotik A : Ether 5 = 10.10.10.1/29 dan Ether 2 = 192.168.1.1/24

Mikrotik B : Ether 5 = 10.10.10.2/29 dan Ether 2 = 192.168.2.1/24

Mikrotik C : Ether 5 = 10.10.10.3/29 dan Ether 2 = 192.168.3.1/24

Mikrotik D : Ether 5 = 10.10.10.4/29 dan Ether 2 = 192.168.4.1/24

Untuk cara routing OSPF setiap router tidak ada perbedaan, Konfigurasi routing OSPF terdapat pada menu Routing->OSPF pada Tab Network tambahkan IP Network yang terdapat pada setiap router, diartkel ini saya memiliki dua IP network yaitu IP network untuk ether1(10.10.10.0/29) dan IP network ether2(192.168.X.0/24), jadi teman-teman harus menambahkan semua IP network yang terdapat di router.

Mikrotik A

Menambahkan Network OSPF
Mikrotik B

Menambahkan Network OSPF

Mikrotik C

Menambahkan Network OSPF

Mikrotik D

Menambahkan Network OSPF

Setelah berhasil menambahkan IP Network disetiap Router, secara otomatis akan muncul interface router dimana network tersebut terpasang, pada menu Routing-> OSPF ->  Tab Interfaces. Apabila kita telah menambahkan new OSPF network itu secara otomatis OSPF pada router telah aktif.

Pada menu IP -> Routes juga akan secara dinamis akan ditambahkan rule routing yang baru dengan flag DAo yang artinya (Dinamic, Active, Ospf).

IP Routes OSPF

Sampai disini konfigurasi OSPF sudah aktif dan setiap jaringan LAN dapat saling berkomunikasi, untuk pengujianya bisa melakukan tes ping ke sesama jaringan LAN.

Baca Juga Konfigurasi Dasar Mikrotik Menggunakan Winbox

Kesimpulan

Routing Dinamis sangat cocok untuk jaringan yang sudah komples, dan terdapat banyak router sehingga network administrator dapat menghemat waktu dalam konfigurasi rute jaringan.

Sekian terimakasih materi konfigurasi routing dinamis mikrotik. Semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman yang baru belajar mikrotik, sampai jumpa lagi dimateri-materi berikutnya, jika ada pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar, wassalam.

Referensi

6 komentar:

  1. mantap bang materi KONFIGURASI ROUTING DINAMIS MIKROTIK

    BalasHapus
  2. Terima kasih materi konfigurasi routing dinamis mikrotik

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sma-sama terimakasih, semoga bisa bermanfaat

      Hapus
  3. Bagus Artikelnya bang, terima kasih atas berbagi ilmunya

    BalasHapus
  4. sangat bermanfaat bang terimakasih

    BalasHapus