QoS (Quality of Service) di Mikrotik

Qos (Quality Of Service ) adalah mekanisme dalam suatu jaringan yang memungkinkan layanan dapat beroperasi sesuai yang diharapkan dengan membagi bandwidth secara rasional. Fitur Quality of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth, latency, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut yang ada.

Quality Of Service (Qos)

    Kalau kita berbicara mengenai Qos banyak teman-teman akan bertanya-tanya “apa itu Qos???” mungkin banyak akan menjawab limitasi bandwidth. Qos tidak hanya membahas mengenai bagaimana limitasi bandwidth, ini kesalahan paling mendasar tentang Qos.Qos sebetulnya bagaimana kita mengelolah dan membagikan bandwidth yang tersedia  secara rasional jadi user merasa nyaman dengan bandwidth yang tersedia. Muncul pertanyaan “bagaimana caranya?” ada banyak cara yaitu:

1. Limit adalah memberi batas bandwidth yang bisa digunakan setiap user sehingga bandwidth yang tersedia dapat dibagi-bagi, artinya user tidak dapat memonopoli bandwidth yang tersedia.

2. Grouping adalah mengelompokkan user-user sehingga ketika ada user dalam sebuah group tidak menggunakan bandwidth maka user dalam group tersebut dapat menggunakan bandwidth yang tersedia artinya bandwidth tidak hanya dilimit per usernya.

3. Burst misalnya kita punya user dengan limit 5Mbps, tapi kita ingin user ini merasakan bandwidthnya itu cepat caranya yaitu dengan menggunakan burst jadi ketika user ini tidak menggunakan bandwidth secara terus menerus maka user dapat menggunakan bandwidth diatas limit yang ditentukan

4. Priority yaitu dari sekian banyak user ada beberapa user yang memiliki prioritas lebih penting dari user yang lain, jadi pada saat masih ada sisa bandwidth yang tersedia maka user yang lebih penting bisa menggunakan bandwidth sisa tersebut lebih dulu daripada user lain. 

Inilah beberapa cara yang dapat digunakan dalam management bandwidth dan masih banyak cara lain yang dapat digunakan

Dalam Qos ada beberapa indicator yang harus dipahami yaitu

1. Throughput bandwidth adalah besaran bandwidth yang kita miliki tanpa mengetahui throughput yang dimiliki akan sangat sulit untuk melakukan bandwidth management. Pertama kita haru mengetahui berapa throughput yang dimiliki dan berapa throughput yang akan dibagikan ke costumers

2. Latensi ini sangat berpengaruh pada kualitas bandwidth. Jangan sampai dengan terlalu banyak membuat rule QoS akan meningkatkan latensinya sehingga akan mengganggu beberapa aplikasi.

3. Jitter adalah variasi dari latensi misalnya karna hal tertentu pingnya bisa mencapa 20ms banhda 30ms selisinya inilah yang dinamakan jitter. Latensi dan jitter yang tinggi akan sangat berpengaruh pada costumer yang menggunakan game online atau video conference sehingga dapat mengganggu kenyamanan costumer.

4. Paket loss akan terjadi pada saat kebutuhan bandwidth lebih besar daripada bandwidth yang tersedia. Untuk koneksi TCP paket loss tidak akan terasa karena akan dilakukan retransmit, akan sangat terasa ketika koneksi UDP karena tidak akan dilakukan retransmit sehingga aka nada data yang hilang.

    Itulah beberapa parameter yang harus diperhatikan dalam menlakukan konfigurasi jaringan agar jaringan kita baik. Mungkin muncul pertanyaan dari teman-teman “kenapa harus ada management bandwidth dalam jaringan?”. Pada saat tidak ada management bandwidth dalam jaringan dan usernya banyak maka user akan menggunakan bandwidth yang sebesar-besarnya akibatnya beberapa aplikasi yang lebih penting seperti kirim email, aplikasi video conference akan terganggu  maka dalam jaringan perlu melakukan QoS

Pada mikrotik ada dua fitur QoS :

1. Simple Queue

    Untuk simple queue cukup mengisikan beberapa parameter dan bisa langsung berjalan, kita bisa dengan mudah melakukan limitasi berdasarkan ip tertentu

2. Queue tree

    Dirancang kalau kita ingin membuat grouping, kemudian kita juga ingin melimit bukan hanya ip tertentu melaikan berdasarkan protokol atau konten tertentu. Queue tree dapat memanfaatkan mangel secara lebih optimal daripada simple queue

Prinsip limitasi Qos

Kita akan membahas tentang prinsip rate limit pada mikrotik. Ada 2 cara dalam mengontrol traffic yaitu :

  1. Shaper adalah menolak (drop) semua pakat yang melebihi limit yang telah ditentukan.
  2. Scheduler adalah menahan sementara paket (buffering) traffic yang melebihi limit pada queue dan apabila menungkinkan akan dilawatkan kemudian.

Apabila digambarkan dalam grafik traffic adalah sebagai berikut

Pada traffic shaper untuk koneksi TCP paket yang didrop akan dikirimkan ulang sehingga tidak ada kehilangan data lain halnya dengan koneksi UDP tidak dilakukan pengiriman ulang paket sehingga akan ada data yang hilang. baca juga apa itu QoS???

Pada routerOS untuk masing-masing antrian traffic dikenal 2 jenis batasan rate limit yaitu:

  1. CIR (committed information rate) adalah dalam keadaan terburuk, client akan mendapatkan bandwidth sesuai dengan “limit-at” (dengan asumsi bandwidth yang tersedia cukup untuk CIR semua client)
  2. MIR (maximal information rate) adalah jika masik ada bandwidth yang tersisa setelah semua client mencapai “limit-at” maka client bisa mendapatkan bandwidth tembahan hingga “max-limit”

Kesimpulan

Qos (Quality Of Service) memungkinkan semua bandwidth dapat dibagi rata sesuai dengan kebutuhan suatu layanan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna menggunakan layanan yang diberikan. 

Sekian terimakasih materi QoS (Quality of Service) di Mikrotik. Semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman yang baru belajar mikrotik, sampai jumpa lagi dimateri-materi berikutnya, jika ada pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar, wassalam…

Referensi dan Sumber

https://id.wikipedia.org/wiki/Mutu_layanan

Modul MTCNA